Sabtu, 19 April 2014

DINAMIKA ASEAN
Oleh : Oga Umar Dhani



Di berbagai belahan dunia, ada beberapa organisasi yang menghubungkan beberapa Negara.Baik itu hubungan diplomatik bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, tenaga kerja, dll.Seperti di Asia Selatan ada SARC, di Eropa ada NATO, dan banyak lagi organisasi-organisasi semacam itu yang mempunyai tujuan tertuntu pula. Dan di Asia Tenggara sendiri ada ASEAN yang merupakan organisasi yang  membentuk kerjasama antara Negara-negara yang ada di Asia Tenggara. Ada beberapa hal yang membuat Negara didunia membentuk organisasi besar yang melibatkan Negara-negara lain didalamnya, baik itu kasamaan nasib, georafis, politik, dan banyak kesamaan lain yang membuat Negara-negara tersebut membuat kesepakatan bersama.

·         Latar Belakang
ASEAN (Association of South East Asia Nations) adalah sebuah orgniasasi yang terdapat di Asia Tenggara, organiasasi ini terbentuk setelah Negara-negara Asia Tenggara lepas dari pengaruh penjajahan Eropa terhadap negerinya masing-masing, Negara-negara  yang  dijajah  tersebut  akhirnya  dapat  melepaskan  diri  dari  penjajahan. Mereka  merasa  senasib  dan  memiliki  banyak  persamaan. Persamaan-persamaan  tersebut  menimbulkan  perasaan  setia kawan. Akhirnya, ada  lima  negara  di  wilayah  Asia  Tenggara  sepakat  untuk  membentuk  sebuah  organisasi. Kelima  negara  tersebut  adalah  Indonesia, malaysia, Thailand, Singapura, dan  Filipina. Walaupun di Asia tenggara ada beberapa Negara lain selain daripada lima Negara yang tersebut diatas, seperti Myanmar, Brunei  Darussalam, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan  Laos.Namun Negara-negara ini bergabung setelah ASEAN terbentuk.
Letak  Asia  Tenggara  sangat  strategis. Kekayaan  alamnya  sangat  melimpah. Ini  membuat  bangsa  lain  menjadi  iri  dan  ingin  menguasainya. Buktinya, sejak  abad  ke-15  bangsa  Eropa  sudah mulai berdagang dan menjajah Asia  Tenggara. Seperti Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika  Serikat, dan  Belanda  ke  Asia  Tenggara  tidak  hanya  ingin  berdagang. Penjajahan  bangsa  Inggris  atas  Malaysia, Singapura, Myanmar, dan  Indonesia; Penjajahan  bangsa  Spanyol  dan  Amerika  Serikat  atas  Filipina; penjajahan  bangsa  Belanda  atas  indonesia; penjajahan  bangsa  Prancis  atas  laos, Kampuchea, dan  Vietnam; serta  penjajahan  bangsa  Portugis  atau  Timor-Timur  adalah  contoh  nyata  betapa  besar  keinginan  bangsa  Eropa  dan  Amerika  menguasai  Asia  Tenggara.

A.      Terbentuknya Asean
  Pada  tanggal  5-8  Agustus  1967  kelima  negara  tersebut Indonesia, malaysia, Thailand, Singapura, dan  Filipina.mengadakan  pertemuan  di  tepi  Pantai  Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan  tersebut  dihadiri  oleh  lima  orang  yang  merupakan  wakil  dari  lima  negara.
Pembentukan ASEAN ini sebenarnya juga sebagai usaha untuk memecahkan beberapa persoalan yang berkembang di Aia Tenggara.Sebagai contoh krisis soal Malaysia atau konfrontasi Malaysia, krisi Sabah, krisis Vietnam yang membawa bahaya komunis di Asia Tenggara.Sehingga kelahiran Asean juga sebagai usaha untuk membendung pengaruh komunisme di Asia Tenggara.
ASEAN juga dapat dinamakan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara.ASEAN didirikan berdasarkan Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Deklarasi Bangkok ini ditandatangani oleh 5 menteri luar negeri negara-negara di Asia Tenggara, yaitu:

   1. Adam Malik : Menlu Indonesia
   2. S. Rajaratnam : Menlu Singapura
   3. Tun Abdul Razak : Menlu Malaysia
   4. Narsico Ramos : Menlu Filipina
   5. Thanant Koman : Menlu Tahailand/Muangthai.

Negara-negara yang menandatangani Deklarasi Bangkok itu secara resmi langsung menjadi anggota ASEAN. Jadi, anggota ASEAN itu semula ada 5, yaitu: Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand (Muangthai). Kemudian pada tanggal 7 Januari 1984 keanggotaan ini bertambah satu negara lagi, yakni Brunai Darussalam.
Selanjutnya, pada  tanggal  28  Juli  1995, negara  Vietnam  menjadi  anggota  ketujuh  ASEAN. Negara  Laos  dan  Myanmar  menjadi  anggota  kedelapan  dan  kesembilan  ASEAN  pada  tanggal  23  Juli  1997. Kamboja Negara  ini  bergabung  menjadi  anggota  kesepuluh  ASEAN  pada  tanggal  16  Desember  1998.  Pada  saat  ini, kesepuluh  negara  di  Asia  Tenggara  itulah  yang  menjadi  anggota  ASEAN.ASEAN merupakan badan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya. Bukan merupakan organisasi kerja sama militer.

Sehubungan dengan ini maka tujuan ASEAN itu adalah sebagai berikut:
1.      Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di negara-negara Asia Tenggara.
2.      Memajukan stabilitas dan perdamaian regional Asia Tanggara.
3.      Memajukan kerjasama dan saling membantu di antara negara-negara ASEAN di bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknik dan administrasi.
4.      Menyediakan bantuan satu sama lain dalam bentuk fasilitas latihan dan penelitian.
5.      Kerja sama yang lebih besar dalam bidang pertanian, industri, perdagangan, pengangkutan dan komunikasi.
6.      Memajukan studi-studi masalah Asia Tenggara.
7.      Memelihara dan meningkatkan kerja sama yang berguna dengan organisasi-organisasi regional dan internasional yang ada.

B.      Dinamika Asean
Tantangan dan ujian yang dihadapi  negara-negara Asia Tenggara, khususnya dalam kerjasama ASEAN saat ini tentunya tidak akan jauh dari pergolakan politik (kekuasaan) dan ekonomi di masing-masing negara anggota ASEAN sendiri. Perubahan kepemimpinan dan pergolakan politik dalam negeri di masing-masing negara anggota ASEAN tidak menghalangi negara-negara ASEAN untuk tetap komitmen dan tetap teguh dalam menghormati dasar-dasar dan komitmen masing-masing negara anggota bagi kepentingan regional ASEAN sendiri.
Dalam tahuh-tahun awal terbentuknya ASEAN, hanya sedikit kemajuan yang dicapai ini lebih dikarenakan banyaknya hambatan yang dialami oleh Negara-negara anggota.Karena adanya kesalahpahaman pada masa sebelumnya. Kerusuhan sosial-ekonomi yang disebabkan oleh revolusi kebudayaan di Asia Tenggara dan kerusuhan anti Cina meledak di berbagai kota ASEAN. Yang membuat orang-orang komunis membangkitkan perjuanganya seperti yang terjadi di Singapura dan Malaysia.
Tidak saja krisis ekonomi, krisis politik (kepemimpinan) yang terjadi di negara-negara  ASEAN, juga dilihat sebagai ujian dan tantangan ASEAN untuk senantiasa selalu memecahkannya secara bersama-sama dengan komitmen yang tinggi yang tentunya tidak turut campur dalam masalah dalam negeri masing-masing anggota ASEAN. Komitmen dan kepedulian yang tinggi dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada secara bersama-sama tersebut merupakan dasar dan arah tujuan serta komitmen dari perumusan hakekat berdirinya ASEAN.
ASEAN sebagai kerja sama kawasan yang wujud dan berkembang pada saat percaturan dan pertentangan konstelasi politik dunia di era Perang Dingin (Cold War). Dunia menjadi dua kekuatan yang saling bertentangan dan bermusuhan.Di satu pihak ada kekuatan komunis dan di pihak lainnya ada kekuatan kapitalis dengan pengaruhnya masing-masing.Oleh sebab itu, ASEAN dihadapkan kepada dilema untuk dapat menjaga posisinya terhindar dari pengaruh pihak asing tersebut.Kita tentunya sepakat bahwa tujuan dan cita-cita ASEAN adalah menghindari dari pengaruh asing yang ingin menjadikan kawasan Asia Tenggara menjadi wilayah pengaruhnya.

C.      Perkembangan Asean
Menjelang abad ke-21, ASEAN menyepakati untuk mengembangkan suatu kawasan yang terintegrasi dengan membentuk suatu komunitas negara-negara Asia Tenggara yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling peduli, diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Harapan tersebut dituangkan dalam Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997. Untuk merealisasikan harapan tersebut, ASEAN mengesahkan Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 yang menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community).
Komunitas ASEAN tersebut terdiri atas 3 (tiga) pilar yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security Community/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC).Indonesia menjadi penggagas pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN dan memainkan peran penting dalam perumusan dua pilar lainnya.Pada saat berlangsungnya KTT ke-10 ASEAN di Vientiane, Laos, tahun 2004, konsep Komunitas ASEAN mengalami kemajuan dengan disetujuinya tiga Rencana Aksi (Plan of Action/PoA) untuk masing-masing pilar yang merupakan program jangka panjang untuk merealisasikan konsep Komunitas ASEAN. KTT ke-10 ASEAN juga mengintegrasikan ketiga Rencana Aksi Komunitas ASEAN ke dalam Vientiane Action Programme (VAP) sebagai landasan program jangka pendek–menengah untuk periode 2004-2010.
Pencapaian Komunitas ASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya “Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015” oleh para Pemimpin ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, 13 Januari 2007.Dengan ditandatanganinya deklarasi ini, para Pemimpin ASEAN menyepakati percepatan pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020 menjadi tahun 2015.Seiring dengan upaya perwujudan Komunitas ASEAN, ASEAN menyepakati untuk menyusun semacam konstitusi yang akan menjadi landasan dalam penguatan kerjasamanya. Dalam kaitan ini, proses penyusunan Piagam ASEAN dimulai sejak tahun 2006 melalui pembentukan Eminent Persons Group dan kemudian dilanjutkan oleh High Level Task Force untuk melakukan negosiasi terhadap draft Piagam ASEAN pada tahun 2007.KTT Luar Biasa Jakarta 6 Januari 2005, Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.
Adapun manfaat ASEAN bagi Indonesia yaitu: ASEAN mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan ASEAN sehingga dapat melanjutkan pembangunan di segala bidang dan dapat mendorong anggota ASEAN menjadi negara yang lebih maju; ASEAN memiliki berbagai bentuk kerja sama di bidang pembangunan dan percepatan pemajuanekonomi, antara lain, perluasan perdagangan, investasi, kepariwisataan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta di bidang pendidikan; ASEAN adalah organisasi kawasan yang kebanyakan anggotanya merupakan Negara berkembang sehingga asosiasi itu dapat menjadi wadah bagi negara anggota dalam memperjuangkan kepentingan bersama di forum internasional; ASEAN dan negara anggota telah memberikanbantuan kepada Indonesia saat terjadi bencana alam, seperti tsunami di Aceh (2004), gempa dan gunung meletus di Yogyakarta (2006 dan 2010), serta gempa dan tsunami di Pulau Nias (2009); Selain itu, negara anggota ASEAN turut serta dalam proses perdamaian di Aceh melalui Aceh Monitoring Mission.
Pada usia ke-40 tahun para Kepala Negara/Pemerintah pada KTT-13 ASEAN di Singapura tanggal 2007 telah menandatangani Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang merubah ASEAN dari suatu asosiasi longgar menjadi rule-based organisation dan mempunyai legal personality.Dalam rangka mencapai komunitas ASEAN 2015, ASEAN juga menyusun blueprint (Cetak Biru) dari ketiga pilar komunitas politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya, yang merupakan program aksi untuk memperkuat kerjasamanya.

D.     Kerja  Sama  Asean 
          Hubungan  kerja  sama  ASEAN  saat  ini  meliputi  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial  budaya,  dan  politik  pertahanan.

1)   Kerja  Sama  Ekonomi
       Kerja  sama  ekonomi  ASEAN  ditujukan  untuk  menghilangkan  hambatan-  hambatan ekonomi dengan  cara  saling  membuka  perekonomian  negara- negara   anggota dalam  menciptakan  kesatuan  ekonomi  kawasan. Kerja  sama  ekonomi  mencakup  berbagai  kerja  sama di  sektor  perindustrian, perdagangan, dan  pembentukan  Kawasan  Perdagangan  Bebas  di  ASEAN  (AFTA).

 2)   Kerja  Sama  di  Bidang  Sosial  Budaya
       Kerja  sama  fungsional  dalam  ASEAN  meliputi  bidang-bidang  kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan  hidup, ilmu  pengetahuan  dan  teknologi, penanganan  bencana  alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan  sosial, pengentasan  kemiskinan, pemberdayaan  perempuan, kepemudaan, penanggulangan  narkoba, serta  peningkatan  administrasi  dan kepegawaian  publik.

 3)   Kerja  Sama  Politik  dan  Keamanan
       Kerja  sama  ini  ditujukan  untuk  menciptakan  keamanan, stabilitas  dan  perdamaian  khususnya  di  kawasan  ASEAN  dan  umumnya  di  dunia. Kerja  sama    dalam  bidang  politik  dan  keamanan  dilakukan  menggunakan  alat  politik, seperti  berikut  ini.
a)   kawasan  Damai, Bebas  Dan  Netral  (Zone  of  Peace, Freedom  And  Neutrality/ZOPFAN);
b)  Traktat  Persahabatan  dan  erja  Sama  (Treaty  of  Amity  and  Cooperation/TAC  in  Southeast  Asia);
c)   Kawasan  Bebas  Senjata  Nuklir  di  Asia  Tenggara  (Treaty  on  Southeast  Asia  Nuclear  Weapon-Free  Zone/SEANWFZ).

       Selain  ketiga  instrumen  politik  tersebut, terdapat  pula  forum  kerja  sama  dalam  bidang  politik  dan  keamanan  yang  disebut  ASEAN  Regional  Forum  (ARF). Beberapa  bentuk  kerja  sama  politik  dan  keamanan  di  ASEAN, antara  lain  sebagai  berikut.
a)   Traktat  Bantuan  Hukum  Timbal  Balik  di  Bidang  Pidana  (Treaty  on  Mutual  Legal  Assistance  in  Criminal  Matters/MLAT).
b)  Konvensi  ASEAN  tentang  Pemberantasan  Terorisme  (ASEAN  Convention  on  Counter  Terrorism/ACCT). 
c)   Pertemuan  para  Menteri  Pertahanan  (Defence  Ministers  Meeting/ADMM)  yang  bertujuan  untuk  mempromosikan  perdamaian  dan  stabilitas  kawasan  melalui  dialog  serta  kerja  sama  di  bidang  pertahanan  dan  keamanan.
d)  Penyelesaian  sengketa  Laut  Cina  Selatan.
e)   kerja  sama  pemberantasan  kejahatan  lintas  negara  yang  mencakup  pemberantasan  terorisme, perdagangan  obat  terlarang, pencucian  uang, penyelundupan  dan  perdagangan  senjata  ringan  dan  manusia, bajak  laut, kejahatan  internet, dan  kejahatan  ekonomi  internasional;
f)    Kerja  sama  di  bidang  hukum; bidang  imigrasi  dan  kekonsuleran; serta  kelembagaan  antarparlemen.


E.      Kesimpulan
          ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation)   merupakan  organisasi  regional  di  kawasan Asia  Tenggara. ASEAN  didirikan  oleh  bangsa-bangsa  Asia  Tenggara  atas  dasar  persamaan  nasib  dan  kepentingan  bersama. Lima  negara  yang  sepakat  menjadi  pelopor  membentuk  ASEAN  adalah  Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura  dan  Filipina. Organisasi  ini  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan  Singapura.
          Pada  awalnya, negara-negara  anggota  ASEAN  hanya  berjumlah  lima, namun  beberapa  tahun  setelah  berdirinya  ASEAN, lima  negara  lainnya  bergabung  ke  dalam  Anggota  ASEAN  secara  bertahap. Tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk  meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta  mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.

DARTAR PUSTAKA

Kartodidjo, Sartono. 1988. Ringkasan  Geografi. Yogyakarta: Mitra  Gama  Widya
http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Tingkat_Tinggi_ASEAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar