Sabtu, 16 Juli 2016

Raja Aceh Tukar Istri dengan Raja Johor

helloacehku.com

KISAH keberadaan dua kerajaan, Aceh dan Johor, hingga kini masih menyimpan banyak misteri. Terutama soal kisah Putri Kamaliah dari Pahang dengan Puteri Sendri Ratna Indra dari Aceh.
Alkisah, dari berbagai sumber disebutkan, kerajaan Aceh sekitar tahun 1619 berhasil menaklukan sebahagian Malaka, seperti Keudah, Johor, Perak, dan Pahang, dari Bangsa Portugis.
Berbagai sumber menyebutkan bahwa usai penaklukan, keluarga istana Johor bersama sekitar 10.000 penduduknya berimigrasi ke Aceh untuk memperkuat pasukan Sultan Iskandar Muda.
Sumber lainnya menyebut bahwa mereka memang ditawan, termasuk Putri Kamaliah, Tun Sri Lanang dan Raja Abdullah atau orang Aceh menyebutnya dengan nama Raja Radin atau Raja Raden.
Raja Abdullah sendiri, disebutkan sebagai Raja Johor. Sementara Puteri Kamaliah merupakan istri dari Raja Abdullah.
Konon, guna menguatkan politik antara Aceh-Johor, Raja Abdullah kemudian menceraikan Puteri Kamaliah. Setelah melewati masa iddah, Putri Kamaliah dinikahkan oleh Sultan Iskandar Muda. Oleh rakyat Aceh, Puteri Kamaliah digelar dengan Putroe Phang atau puteri dari Pahang.
Sejumlah catatan sejarah, juga menulis bahwa Sultan Iskandar Muda juga menceraikan salah satu istrinya, Puteri Sendi Ratna Indra, untuk dinikahkan oleh Raja Abdullah.
Benarkah demikian? Sayangnya, kisah tukar isteri atau perkawinan politik kedua raja ini tidak memiliki referensi yang kuat, serta manuskip serta fakta sejarah lainnya.
Dosen sejarah Universitas Syiah Kuala, TA Sakti, menyebutkan bahwa kisah tersebut belum tentu kebenarannya.
Menurutnya, dalam satu versi, Putri Kamaliah disebutkan, sebelum dinikahkan Sultan Iskandar Muda, memang isteri dari Raja Abdullah.
“Jadi Puteri Kamaliah diceraikan Raja Abdullah Mu’ayatsyah untuk dinikahkan Sultan Iskandar Muda. Sementara Sultan Iskandar Muda memberikan adiknya, yang disebut Putroe Hijao, untuk dinikahkan oleh Sultan Abdullah,” kata TA Sakti.
“Jadi yang dinikahi Raja Abdullah bukan Puteri Sendi Ratna Indra, melainkan Putroe Hijao. Putro Hijao adik Sultan Iskandar Muda. Ini berdasarkan hikayat Malem Dagang,” ujarnya lagi.
Sementara itu, kata TA Sakti, dalam buku sejarah resmi Malaysia, yang dikarang oleh Haji Bujung Adil, disebutkan bahwa Puteri Kamaliah memang ditawan oleh Kerajaan Aceh.
“Versi Malaysia disebutkan bahwa Kerajaan Johor dan Pahang sudah Islam sebelum diserang Aceh. Namun kerajaan Johor memang dekat Portugis. Puteri Kamaliah sendiri cuma disebutkan sebagai keluarga Bangsawan dari Pahang. Tak dijelaskan istri siapa-siapa. Johor sendiri pernah menyerang Pahang,” ujar TA Sakti.
Sementara itu, Rusdi Sufi, sejarawan Aceh lainnya, mengaku tak memiliki referensi yang kuat mengenai pernikahan sultan Aceh dan raja Johor tersebut.
“Namun Aceh memang beberapa kali menyerang Johor,” ujarnya.
Sumber sejarah Malaysia, kata TA Sakti, juga menulis bahwa Raja Abdullah kemudian kembali menceraikan Putroe Hijau. Keadaan ini terjadi saat Raja Abdullah kembali dekat dengan Portugis.
“Saya tidak mengetahui apakah kata cerai itu hanya simbol sebagai lepas dari Aceh atau bukan,” ujarnya.
Sedangkan Mizuar Mahdi dari Mapesa, mengatakan kisah pertukaran istri Raja Aceh dan Johor, tidak didukung dengan fakta sejarah yang kuat.
“Saya memang sudah membaca cerita ini. Tapi belum ada manuskip yang kita temukan yang mendukung cerita tadi. Kita mengkaji berdasarkan fakta serta bukan hikayat. Fakta-fakta sejarah yang kita temukan sendiri berbeda jauh dengan hikayat yang berkembang saat ini,” ujar Mizuar.
Sejarahwan Aceh lainnya, A Rahman Kaoy, mengatakan ada beberapa istri Iskandar Muda.
Pertama, kata A Rahman Kaoy, adalah Putri Sani, anak dari Daeng Mansur, seorang Raja Bugis.
Kedua, kata A Rahman Kaoy, adalah Putri Asiah dari Bireuen. Kelak anak dari Putri Asiah menjadi raja di Tanjung Balai, Asahan.
Ketiga adalah Putri Kamaliah dari Pahang. Ke empat adalah Putri Hijau dari Takengon. Terakhir putri dari Afrika.
“untuk putri dari Afrika, bukan permaisuri tapi selir,” ujarnya.
A Rahman Kaoy sendiri, mengaku tak bisa memastikan apakah Putroe Hijau atau Hijou dari Takengon adalah Puteri Sendi Ratna Indra atau bukan. []

Sumber: Mediaaceh.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar