MUMBAI, Pengkhotbah
kontroversial Zakir Naik batal untuk pulang kembali ke rumahnya di Mumbai dalam
beberapa minggu ke depan. Naik yang saat ini berada di Arab Saudi diatakan akan
pergi ke Uni Emirat Arab dan Afrika.
Salah seorang
asisten Naik di India sebagaimana dikabarkan the Times of India pada Senin
malam (11/07) menyebut bahwa Zakir Naik juga telah membatalkan rencananya yang
semula bersedia diwawancara media melalui Skype. (Baca juga:Darul Uloom: Ceramah Zakir Naik Tak
Layak Didengar Umat Islam)
Asisten Naik
menyatakan Naik baru akan kembali di India setelah beberapa minggu ke depan,
karena saat ini masih berada di Arab Saudi dan setelah itu akan mengunjungu Uni
Emirat Arab untuk melakukan serangkaian kunjungan, sebelum nantinya pergi ke
Afrika.
Naik, 50th, saat ini
menjadi sorotan setelah berbagai pihak yang menuntut agar ditetapkan larangan
terhadap saluran TV nya karena menayangkan pidato yang diduga menyeret para
pemuda Islam kepada pemikiran militan. (Baca juga:Pemerintah
India Tetapkan Larangan Penayangan Acara TV Dr Zakir Naik)
Pemerintah
Maharashtra telah memerintahkan penyelidikan atas tayangan, pidato dan tulisan
Naik. Selain itu, pemerintah Bangladesh juga telah mencabut izin siaran stasiun
televisi milik ulama Islam Zakir Naik, Peace TV, karena dianggap menyebarkan
kebencian dan memicu aksi teror Dhaka 1 Juli lalu.
Keputusan ini diambil
oleh Komite Hukum dan Ketertiban Bangladesh yang dipimpin oleh Menteri Industri
Amir Hossain Amu. Komite ini juga memutuskan untuk memantau setiap khotbah
Jumat yang disampaikan Naik untuk memastikan dirinya tidak menyebarkan ajaran
provokatif. (Baca juga:Pelaku Bom
Bangladesh Terinspirasi Khotbah Kebencian Wahabi Dr. Zakir Naik)
Naik sendiri di situs
jejaring sosial memohon dukungan masyarakat untuk membantunya melawan apa yang
ia sebut ‘fitnah Media’ yang dikenakan padanya sejak serangan teror baru-baru
ini di Bangladesh. Dua dari penyerang cafe Dhaka yang membantai 20 sandera
dilaporkan ternspirasi pidato Naik.
Sumber: arrahmahnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar